banner image

Dilema Pecinta Alam

Dilema Pecinta Alam
Pencinta Alam - Seringkali di identifikasikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan alam. Mendaki Gunung, menyusuri gua, mengagumi keajaiban dasar samudra, merambah belantara nan sunyi dan sederet kegiatan 'alam' lainnya. Tentang pencinta sendiri di negeri kita, seringkali kegiatan yg dilakukan hanya sebatas sloganisasi belaka, sebatas mereka menikmati alam untuk diri sendiri, sebatas mencari kepuasan untuk kepentingan pribadi. Pencinta Alam, mereka yg menamakan diri sebagai Pencinta Alam sering kali melakukan banyak aktivitas yg justru mengganggu keseimbangan alam. Menjelajah gunung dan membuat jejak-jejak disana, mencoret batu-batu di puncak, membuang sampah non organik ke sembarang tempat, membuat api unggun yg seringkali lupa dimatikan, memetik Edelweiss hingga beratus-ratus tangkai
Untuk Sebuah organisasi Pencinta Alam (yg biasanya ngetren di kalangan mahasiswa) seharusnya tidak sekadar sebuah tempat bernaung bagi mereka yg senang bertualang saja atau menghabiskan anggaran dana di kampus. Ironis membaygkan mereka melakukan pendakian besar-besaran

yg menelan biaya tinggi sampai ke luar negeri, sementara, di negeri sendiri, negeri yg (seharusnya) elok dan kaya akan hutan tropis perlahan mulai kehilangan identitasnya. Pencurian kayu, pembabatan hutan secara liar luput dari penyelamatan sang ‘pencinta alam’ Pencinta Alam.
Dalam konteks bahasa adalah seseorang yg sangat mencintai alam. Mencintai berarti melakukan banyak hal untuk sesuatu/seseorang yg dicintai. Mencoba membahagiakan sesuatu/seseorang yg kita cintai dgn tulus. Melakukan banyak hal agar sesuatu/seseorang yg dicintai merasa nyaman. Mencintai itu tanpa sederet syarat apapun, Mencintai itu sesuatu yg tulus, tanpa pamrih. Mencintai Alam, sama halya dgn melakukan banyak hal untuk alam, tanpa syarat-syarat khusus, tanpa dibarengi rasa keegoisan untuk memiliki alam secara individual, tanpa mengabaikan apa yg sebetulnya dibutuhkan oleh alam. Semua harus dilakukan tanpa pamrih, pamrih untuk dimunculkan di media massa, tanpa pamrih di puji banyak pihak, tanpa pamrih untuk mendapat dukungan dana berlebih yg pada akhirnya digunakan entah kemana. Mencintai alam, mencintai wujud ciptan-Nya, mengasihi setiap apa yg ada di dalamnya. Memulai dari hal kecil di sekitar kita. Meski kecil, andai setiap orang melakukannya pasti hasilnya menjadi lebih berarti.
Sumber:wikimu.com

Dilema Pecinta Alam Dilema Pecinta Alam Reviewed by andre bhaskoro on 14 April Rating: 5

3 komentar:

  1. Hem.. sepertinya anda agak sedikit ngawur dalam mendeskripsikan tentang Pecinta Alam..
    Kalo anda berbicara hal itu di era 90an mungkin ada benarnya, tp jika berbicara demikian di era sekarang anda salah besar..!
    Kini lebih banyak Pecinta Alam yg sadar dan peduli dengan lingkungan, dimana-mana gencar diadakan penghijauan, Oprasi Bersih Gunung, SAR Sampah, Konservasi besar-besaran, dll.. daripada Pecinta Alam yg membuang sampah sembarangan, berbuat vandalisme, dan kejahatan terhadap alam lainnya.
    kini mereka lebih sadar akan tanggung jawab atas nama yg mereka sandang yaitu Pecinta Alam.
    Ingat! kini pendakian gunung, arung jeram, dan olahraga ekstrem lainnya tak lagi dimonopoli oleh para Pecinta Alam!
    Kini bermunculan organisasi/komunitas Penikmat Alam, Klub Petualang, dll
    yg mereka belum tentu memahami aturan di alam

    Saran saya, sebelum menyebarkan suatu informasi ke khalayak luas, diteliti dan dicermati dulu..
    Biar gak ngawur dan menyesatkan banyak orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke bung,posting tersebut bertujuan untuk mengingatkan para pecinta alam agar mereka sadar betul apa yang sbenarnya dinamakan pecinta alam. sekarang kan banyak tuh, orang orang yang ngaku ngaku sebagai pecinta alam tetapi mereka tidak berbuat yang semestinya dilakukan oleh seorang pecinta alam. ya khususnya yang anda sebutkan "organisasi/komunitas Penikmat Alam, Klub Petualang, dll". Saya ingin dengan artikel mereka yang mengaku pecinta alam mengerti apa yang harus ia lakukan agar mereka tidak merusak citra baik seorang PECINTA ALAM

      Hapus
  2. lho..lho..lho..koq kalian malah pada debat sich?yg satu ngingetin,yg satu lgi menyangkal..ini mana yg bener ? mending kalian ketemuan trus naik gunung bareng trus diskusi sambil ngopi diatas gunung dech..itu baru namanya kebersamaan

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.